Rabu, 12 Maret 2008

Latar Belakang Budidaya Jamur

Dewasa ini semakin pesat pembangunan di negeri Indonesia ini pada berbagai bidang, salah satunya di bidang pertanian dan kehutanan. Oleh karena itu diperlukan suatu pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi guna menyukseskan pembangunan negeri ini dan dapat mensejahterakan hidup orang banyak.
Jamur telah dikenal oleh masyarakat Indonesia sejak lama, bahkan sudah dibudidayakan secara turun temurun (Suriawiria, 2000). Begitu pula dengan jamur merang, yang telah dikenal memiliki kandungan protein yang tinggi dan rasanya yang lezat. Disamping itu jamur merang merupakan jenis jamur saprofit yang tumbuh pada media yang mengandung selulosa dan merupakan limbah organik. Misalnya pada tumpukan merang, limbah penggilingan padi, limbah pabrik kertas, ampas batang aren, limbah kelapa sawit, ampas sagu, sisa kapas, dan kulit buah pala (Pasaribu dkk, 2002). Tidak berlebihan kiranya jika kita mengatakan bahwa budidaya jamur merang ini memiliki prospek yang cerah baik di masa sekarang dan yang akan datang. Apalagi cara budidaya jamur merang tidak sulit. Begitu pula untuk mendapatkan bahan untuk media tumbuh jamur ini sangat mudah, khususnya di daerah yang merupakan sentra penghasil padi.
Pada dasarnya teknik dari budidaya jamur merang tidak sulit. Hanya memerlukan ketekunan dan ketelitian yang cukup tinggi agar diperoleh hasil yang maksimal. Ilmu pengetahuan dasar yang diperlukan dalam budidaya jamur merang adalah pengetahuan tentang mikrobiologi, fermentasi, dan rekayasa lingkungan. Ketiga bidang ilmu pengetahuan tersebut perlu dipelajari dan dikaji lebih lanjut agar diperoleh teknik budidaya jamur merang yang tepat guna, efisien dan ekonomis.

Dengan permintaan pasar akan jamur merang semakin meningkat, baik dalam hal kuantitas maupun kualitas. Sehingga perlu adanya peningkatan teknik budidaya jamur, agar diperoleh jamur dengan kuantitas dan kualitas yang memenuhi permintaan pasar tersebut.

Tidak ada komentar: